Kamu datang tanpa permisi ya
Semoga yang dibawa bukan lagi rindu
Tapi waktu
Kita udah lama kehilangan waktu
Untuk sesekali menanyakan kabar
Untuk sesekali meminta tolong
Dan untuk sesekali mengucapkan terima kasih
Aku ingin waktunya diputar lagi, bisa ?
Tapi aku tidak memaksa
Hanya saja seharusnya waktu aku kehilangan kamu
Aku tidak begitu mengharu
Harusnya waktu kamu pergi menjauh
Aku ikut menjauh
Bukan malah sibuk berlari mengejar
Waktu dengan cepat mendewasakan kita
Tak terasa lukanya hampir sembuh
Dan aku harap, kita tidak lagi jatuh
Aku pernah jatuh terlalu dalam
makanya aku tidak pernah merasa terbang terlalu tinggi
Kalau toh hari ini aku terlihat bahagia
Iya mungkin itu berkat putaran waktu yang memang sudah seharusnya
Aku sudah capek pura-pura tertawa
Tapi aku juga lelah menangis tanpa suara
Mungkin maret ini adalah waktu aku meminta tolong
kepada semesta yang tak begitu baik
Kepada manusia yang sulit dipercaya
Dan kepada nurani hati yang entah kemana
Tolong bantu aku tersenyum
Aku sudah lupa rasanya bahagia
Tolong turunkan hujan setiap hari
Aku rindu suaranya
Aku rindu dinginnya
Juga baunya yang khas aroma patah hati manusia
Jatuh berkali kali tapi seperti lupa rasanya sakit
Aku ingin menari di bawahnya
Menikmati rintikannya yang langsung menusuk kulit
Jiwa yang sedang rapuh
Aku ingin menangis harus tanpa orang lain tahu
Aku ingin teriak atas semua kegagalan yang sendu
Aku ingin tidurku lelap malam ini
Tanpa manusia lain dipikiranku
Di awal bulan maret yang tenang
Aku harap tidak lagi renggang
Ku harap semuanya perlahan datang
karena aku sudah lelah bicara sendiri dengan hujan
Belum ada tanggapan untuk "Pusi Maret dan Hujannya Karya Khoirul Trian"
Post a Comment