Pada bagian ini, saya akan membahas beberapa kata yang sering diucapkan di akhir kalimat. Kata-kata ini diucapkan dengan tujuan untuk memperhalus nuansa percakapan sehingga kalimat yang diutarakan oleh pembicara tidak terdengar terlalu kaku atau formal. Kata-kata ini hanya bisa digunakan dalam percakapan dan tidak bisa dipakai dalam tulisan.
Akhiran "-ne"
Penambahan -ne di akhir kalimat dilakukan pada saat pembicara ingin meminta konfirmasi atau persetujuan dari lawan bicara. Pada dasarnya "-ne" ditambahkan pada "-desu", "-da". "-desuka", "dewa arimasen", atau "-jyanai". Untuk pembicaraan non-formal dapat juga digunakan secara langsung (tanpa "-desu", "-da", "-desuka". "-dewa arimasen", atau "-jyanai".
Contoh :
おいしい ね。
Oishii ne.
Enak, ya ?
かっこいい だね。
Kakkoii dane.
Keren, ya ?
きにょうび ですかね。
Kinyoubi desukane.
Apakah haru jumat, ya ?
しごと は ひしょ では ありません
Shigoto wa hisho dewa arimasen.
Pekerjaannya bukan sekretaris, kan ?
あたし じゃないね。
Atashi jyanaine.
Bukan aku, kan?
せんせい、きょう は あつい ですね。
Sensei, kyou wa atsui desune.
Bu Guru, hari ini panas, ya?
Akhiran -yo
Menambahkan "-yo" di akhir kalimat, berarti pembicara menekankan isi kalimat yang dinyatakan sebelumnya. Pada dasarnya "-yo" dapat ditambahkan pada "-desu", "-da", "-dewa arimasen", "-jyanai", tetapi tidak pada "-desuka".
Contoh :
おいしい よ。
Oishii yo.
Enak lho.
かっこいい だよ。
Kakkoii dayo.
Keren lho.
ひしょ では ありませんよ。
Hisho dewa arimasenyo.
Bukan sekretaris lho.
あたし じゃないよ。
Atashi jyanaiyo.
Bukan aku lho.
Sekian,
Terima Kasih
Belum ada tanggapan untuk "Akhiran Kalimat ne dan yo dalam Bahasa Jepang"
Post a Comment